Selasa, 31 Juli 2018

KEHEBATAN Jerami Untuk Pakan Ternak



Usaha sapi potong yang ditujukan untuk membuahkan daging berkualitas baik, pada umunya ditempatkan pada permasalahan ketersediaan pakan baik berbentuk hijauan ataupun konsentrat. Produksi hijauan pakan jadi lebih hanya terbatas karena bertambahnya masyarakat yang memerlukan tempat untuk pemukiman, pelebaran tempat untuk produksi pangan serta pembangunan subsektor yang lain. Oleh karenanya penyediaan pakan membutuhkan pemrosesan sampah pertanian yang relatif simpel untuk mensupport ketersediaan pakan selama tahun. 

Jerami padi adalah sampah pertanian yang ada dalam jumlahnya cukuplah banyak di banding dengan sampah pertanian yang lain, dan ringan didapat untuk digunakan menjadi pakan ternak serta sebagian jadi kompos. Ternak sapi yang menkonsumsi jerami padi membuahkan kotoran (pupuk kandang), yang nanti jika dikelola dengan baik, bisa menjadi pupuk organik serta akan berguna maksimal buat tanaman. Jerami padi bisa dipakai untuk pakan sapi potong dewasa sekitar 2-3 ekor selama tahun. Hingga pada tempat yang dapat panen 2 kali satu tahun akan ada pakan memiliki serat untuk 4 – 6 ekor sapi. 

Kendala pemakaian jerami padi dengan luas menjadi sumber pakan ternak merupakan rendahnya nilai nutrisi jika dibanding dengan hijauan pakan. Untuk menangani hal itu, jadi bisa diperbaiki dengan tehnologi untuk tingkatkan nilai gizi jerami padi 

Langkah yang relatif murah, praktis serta akhirnya begitu disenangi ternak sapi merupakan lewat proses fermentasi dengan memberikan bahan memiliki kandungan mikroba proteolitik, lignolitik, selulitik, lipolitik serta berbentuk fiksasi nitrogen non simbiotik (starbio, starbioplus, probion). Hal seperti ini akan tingkatkan motivasi untuk tingkatkan ternak sapi yang dijaga. 

Proses Pembuatan Jerami Padi Fermentasi 

Pembuatan jerami padi fermentasi dengan skema terbuka. Proses fermentasi terbuka dikerjakan pada tempat terlindung dari hujan serta cahaya matahari secara langsung. Beberapa bahan yang dipakai untuk membuahkan 1 ton jerami fermentasi merupakan : 1 ton jerami padi fresh, Probion (probiotik) 2, 5 kg, Urea 2, 5 kg, serta air seperlunya. 

Langkah Pembuatan : 

Proses pembuatan dibagi dua step, yakni step fermentatif serta pengeringan dan penyimpanan. Pada step pertama, jerami padi yang baru dipanen dari swah disatukan pada tempat yang sudah disiapkan, serta diinginkan masih tetap memiliki kandungan air 60%. Jerami padi fresh yang akan dibikin jadi jerami padi fermentasi ditimbun dengan ketebalan kira-kira 20 cm lalu ditaburi dengan Probion serta urea. Tumpukan jerami itu bisa dikerjakan sampai ketinggian seputar 3 mtr.. Sesudah pencampuran dikerjakan dengan rata, lalu didiamkan saat 21 hari supaya proses fermentatif bisa berjalan dengan baik. Step ke-2 merupakan proses pengeringan serta penyimpanan jerami padi fermentasi. Pengeringan dikerjakan di bawah cahaya matahari serta dianginkan hingga cukuplah kering sebelum disimpan pada tempat yang terlindung. Sesudah proses pengeringan ini, jadi jerami padi fermentasi bisa dikasihkan pada ternak menjadi pakan alternatif rumput fresh

Sumber : http://cikawung.pekuncenkec.banyumaskab.go.id/news/15306/fermentasi-jerami-padi--sebagai-pakan-ternak-sapi#.W2E8W9UzbIV

TEPAT GUNA Pemanfaatan Limbah Janggel Atau Tongkol Jagung Untuk Pakan Ternak



Tongkol jagung atau janggel, adalah sisi dari buah jagung sesudah biji dipipil. Kandungan nutrisi tongkol jagung berdasar pada analisa di Laboratorium Pengetahuan Makanan Ternak mencakup kandungan air, bahan kering, protein kasar serta serat kasar beruntun seperti berikut 29, 54 ; 70, 45 ; 2, 67 serta 46, 52% dalam 100% bahan kering BK). 

Tongkol jagung adalah bekas hasil pertanian yang masih tetap mempunyai kualitas yang rendah. Tongkol jagung dipakai menjadi bahan konsentrat pada pakan ternak ruminansia. Kandungan serat kasar tinggi, protein serta kecernaan rendah. Oleh karenanya, dalam pemanfaatannya menjadi bahan pakan, tongkol jagung butuh ditingkatkan mutunya diantaranya dengan tehnologi pemrosesan amoniasi fermentasi (amofer) atau pembuatan silase. 

Usaha penambahan kualitas tongkol jagung menjadi pakan ruminasia bisa dikerjakan dengan perlakuan fisik, kimiawi, biologi atau kombinasi perlakuan itu. Perlakuan fisik dengan pencacahan bisa dipadukan dengan perlakuan kimiawi berbentuk amoniasi serta perlakuan biologi yakni fermentasi memakai starter mikrobia sellulolitik. Salah satunya manfaat amoniasi merupakan memutuskan ikatan lignoselulosa serta hemiselulosa dan menyiapkan sumber N untuk mikrobia, sedang manfaat fermentasi merupakan bisa turunkan serat kasar serta sekaligus juga tingkatkan kecernaan bahan pakan memiliki serat. Proses fermentasi mempunyai tujuan turunkan kandungan serat kasar, tingkatkan kecernaan serta sekaligus juga tingkatkan kandungan protein kasar (Tampoebolon, 1997). Pemakaian tehnologi amoniasi fermentasi, bisa tingkatkan kandungan protein kasar tongkol jagung dengan turunkan kandungan serat kasar, dan tingkatkan kecernaan tongkol jagung, hingga bisa dipakai menjadi pilihan pakan yang baik untuk ternak ruminansia. 

Cara membuat Amoniasi tongkol jagung dengan memakai bahan kimia (Otea) merupakan seperti berikut : 

Alat serta bahan yang dibutuhkan : Tongkol jagung, Timbangan, mesin penggiling, plastik besar warna hitam, bak air, urea 3% dari berat tongko jagung serta Gayung 


Cara membuat amoniasi tongkol jagung memakai orea merupakan : Timbang tongkol jagung sesuai dengan keperluan, kemudian tongkol jagung di giling, larutkan orea ke air, Air dipakai sepadan dengan berat tongkol jagung, untuk mendapat bahan kering kombinasi kurang lebih 60%. Larutan itu dicampurkan dengan tongkol jagung yang telah digiling, sesudah digabung input tongkol jagung itu ke plastih hitam, lalu ikat dengan tali serta disimpan dalam kondisi kedap hawa saat 21 hari. 
Sesudah 21 hari sebelum dipakai tongkol jagung amoniasi di angin-anginkan dulu saat satu malam untuk menguapkan bekas amoniak yang tidak terserap dalam tongkol jagung, kemudian tongkol jagung amoniasi siap untuk dipakai. Pemberian tongkol jagung amoniasi yang digabung dengan konsentra dengan perbandingan 1 : 1 bisa tingkatkan perkembangan ternak Domba 90 gr/ekor/hari.

Sumber : http://lampung.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/berita/4-info-aktual/651-pemanfaatan-tongkol-jagung-sebagai-pakan-ternak-ruminansia

Info Tentang Kegunanan Hijauan Untuk Pakan Ternak


Hijauan adalah sumber makanan ternak terpenting untuk ternak ruminansia. Tidak hanya keperluan pokok untuk perkembangan serta sumber tenaga, hijauan juga komponen pendukung produksi serta reproduksi ternak. Type hijauan seperti rumput ataupun kacang-kacangan (leguminosa) berbentuk fresh atau kering harus ada dalam jumlahnya cukuplah selama tahun. Ketersediaannya terpenting karena keperluan pakan hijauan buat ternak ruminansia terpenting sapi sampai 70% dari keseluruhan pakan. Hijauan yang dikasihkan untuk ternak butuh penuhi beberapa persyaratan, disenangi (palatable), ringan diolah, nilai gizi tinggi serta bisa selekasnya berproduksi kembali sesudah dipanen. Hijauan pakan ternak dibagi dalam dua sisi yakni bangsa rumput-rumputan serta leguminosa (semak serta pohon). 

Keperluan hijauan akan makin banyak sama dengan menambahnya jumlahnya populasi sapi yang dipunyai. Masalah utama penyediaan hijauan pakan untuk ternak merupakan ketersediaan yang tidak masih selama tahun. Ketika musim penghujan, produksi hijauan makanan ternak akan melimpah, demikian sebaliknya ketika musim kemarau tingkat produksinya akan rendah, atau bahkan juga tidak berproduksi benar-benar. 
Lihat masalah musim ini, program Biovillage membuat jenis kebun budidaya koleksi hijauan pakan ternak yang berada di lokasi Pusat Riset Bioteknologi-LIPI. Jenis budidaya hijauan pakan ternak ini dikelola serta dibikin dengan jenis penyusunan yang begitu baik hingga produksi hijauan masih terbangun meskipun dalam musim kemarau. Beberapa faktor yang perlu dilihat untuk mendapat hijauan yang mempunyai kualitas serta produktivitas tinggi meliputi penentuan tempat, pemetaan lokasi, pengelolaan tanah, penentuan bibit, penanaman, pemupukan, pemeliharaan, panen serta usaha–usaha untuk menjaga serta tingkatkan kualitas pascapanen sampai hijauan dikonsumsi ternak. Beberapa faktor utama itu begitu dilihat pada pembuatan jenis kebun koleksi hijauan pakan ternak program Biovillage. 

Kebun koleksi hijauan pakan ternak ini mempunyai bermacam–macam koleksi hijauan unggul baik dari type rumput ataupun leguminosa. Di antara type rumput yang dibudidayakan merupakan rumput gajah, rumput benggala, rumput signal dan lain-lain sedang type leguminosa terbagi dalam kacang arachis, koro pedang dan lain-lain. Jenis kebun koleksi hijauan pakan ternak program Biovillage diinginkan bisa jadi referensi buat peternak yang ingin tingkatkan kualitas pakan hijauan untuk membuahkan sapi kualitas unggul. (esti/humas)

Sumber : http://www.biotek.lipi.go.id/index.php/kluster-biovillage/klaster-pakan-dan-susu/pakan/1778-hijauan-pakan-ternak-pendukung-sapi-unggul