Kamis, 02 Agustus 2018

PAKAN TERNAK DARI TANAMAN JAGUNG



Jagung (Zea mays L) merupakan tanaman semusim serta termasuk juga type rumputan/graminae yang memiliki batang tunggal, walau ada peluang timbulnya cabang anakan pada beberapa genotipe serta lingkungan spesifik. Batang jagung terdiri atas buku serta ruas. Daun jagung tumbuh pada tiap-tiap buku, bertemu keduanya. Bunga jantan terdapat di bagian terpisah pada satu tanaman hingga umum berlangsung penyerbukan silang. Jagung adalah tanaman hari pendek, jumlahnya daunnya dipastikan ketika inisiasi bunga jantan, serta dikendalikan oleh genotipe, lama penyinaran, serta suhu. Pada umumnya jagung memiliki alur perkembangan yang sama, akan tetapi interval waktu antartahap perkembangan serta jumlahnya daun yang berkembang bisa berlainan. Perkembangan jagung bisa digolongkan ke tiga step yakni babak perkecambahan, waktu proses imbibisi air yang diikuti dengan pembengkakan biji s/d sebelum timbulnya daun pertama ;  babak perkembangan vegetatif, yakni babak mulai timbulnya daun pertama yang terbuka prima sampai tasseling serta sebelum keluarnya bunga betina (silking), babak ini diidentifiksi dengan jumlahnya daun yang tercipta ; serta (3) babak reproduktif, yakni babak perkembangan sesudah silking sampai masak fisiologis 

Beberapa bagian tanaman jagung yang di pakai untuk pakan ternak antaralain : 

1. Tebon jagung sendiri merupakan semua tanaman jagung termasuk juga batang, daun serta buah jagung muda yang biasanya dipanen pada usia tanaman 45 – 65 hari (Soeharsono serta Sudaryanto, 2006) ada juga yang menyebutkan tebon jagung tanpa masukkan jagung muda ke dalamnya. 
Tebon jagung ini bisa digunakan peternak untuk pakan ternak ruminansia. 

2. Biji Jagung bisa dipakai untuk pakan ternak unggas terutamanya untuk pembuatan ransum ayam broiler atau yam petelur. 

PAKAN TERNAK RUMINANSIA 
Sampah tanaman jagung dapat juga digunakan untuk pakan, tapi cuma untuk ternak ruminansia karena tingginya kandungan serat. Jerami jagung adalah bahan pakan terpenting untuk sapi ketika rumput susah didapat, terpenting pada musim kemarau. Jerami jagung yang diawetkan dengan pengeringan matahari membuahkan hay serta disimpan oleh petani untuk persediaan pakan sapi pada musim kemarau. Dengan mengembangnya usaha penggemukan sapi import atau mengembangnya industri sapi perah, semua tanaman jagung bisa digunakan menjadi pakan. Jagung ditanam dengan spesial untuk menukar rumput. Tanaman jagung pada usia spesifik, terpenting saat bulir mulai berkembang, memiliki nilai gizi yang tinggi untuk sapi. Menurut Hartadi et al., (1997), jika tanaman Jagung bisa menukar rumput potong pada saat istirahat setelah defoliasi hingga kontinuitas pakan terbangun. Formasi kimia hijauan jagung untuk pakan beruntun TDN, PK, Ca, P merupakan 58% ; 8, 8% ; 0, 28% serta 0, 14%. 

PAKAN TERNAK UNGGAS 
Menjadi pakan, jagung digunakan menjadi sumber daya dengan arti daya metabolis. Meskipun jagung memiliki kandungan protein sebesar 8, 5%, tapi pertimbangan pemakaian jagung menjadi pakan merupakan untuk daya. Jika daya yang ada pada jagung masih tetap kurang, contohnya untuk pakan ayam broiler, umumnya ditambahkan minyak supaya daya ransum sama dengan keperluan ternak. Peran daya jagung merupakan dari patinya yang gampang diolah. Jagung juga memiliki kandungan 3, 5% lemak, terpenting ada dibagian instansi biji. Kandungan asam lemak linoleat dalam lemak jagung tinggi sekali, hingga bisa penuhi keperluan ayam, terpenting ayam petelur. Jagung memiliki kandungan Ca serta P yang relatif rendah serta sejumlah besar P terikat berbentuk fitat yang tidak ada semuanya untuk ternak berperut tunggal. 
Dalam ransum unggas, baik ayam broiler ataupun petelur, jagung menyumbang lebih dari separuh daya yang diperlukan ayam. Tingginya kandungan daya jagung terkait dengan tingginya kandungan pati (60%) biji jagung. Selain itu, jagung memiliki kandungan serat kasar yang relatif rendah hingga pas untuk pakan ayam. Kandungan protein jagung (8, 5%) tambah lebih rendah di banding keperluan ayam broiler yang sampai 22% atau ayam petelur 17%. Sebetulnya, ayam membutuhkan asam amino yang ada dalam protein. Karenanya, untuk menilainya kandungan gizi jagung butuh memerhatikan kandungan asam aminonya. Kandungan lisin, metionin, serta triptofan jagung relatif rendah hingga untuk bikin pakan ayam butuh ditambahkan sumber protein yang tinggi seperti bungkil kedelai. Untuk lengkapi kandungan asam amino dalam ransum pakan ayam bisa ditambahkan asam amino sintetis seperti L Lisin, DL Metionin atau L Treonin. 

Sumber : http://www.ilmuternak.com/2015/03/jagung-untuk-pakan-ternak.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar